Rabu, 10 Juni 2009

WANGI SYUHADA
November 15th, 2008 by inunaninu

WANGI SYUHADA by: Thufail Al-Ghifari

Harum wangi syuhada saat syahid menjemputnya 2x
Bergetar jiwa yg mengirinya

Pada ceritamu kusimpan nafasku
Rangkaian kata dalam pertempuran sejati
Syahidmu adalah energi jiwaku
Kesolehan mu adalah cermin hidupku
Kau takkan pernah habis
Walau jasadmu telah membeku sribu tahun lamanya
Kau aliri kami dlm semangat menjaga hidup dari jejak2 pekat
Seabadi pedang2 dilangit
Serapat persaudaraan awan2 diangkasa
Darah yg kau sisakan didiepan dimata ini
Membakar perlawanan diantero semesta
Utk jagat raya kita bersama
Pada janji2 allah utk kesetiaan kita
Di desa2 dalam pembantaian itu Di kota2 dalam gerilyamu
Tersisipkan cerita utk menjadi tangguh
Pemburu seribu peluru & mortar waktu
Kepergianmu adalah inspirasi kami

Mewangi & menjadi wejangan abadi Meresapi intisari progratif ilahi
Menyadari fitrah sbg seorang hamba
Terbangun dari sinergi semesta & pelajaran airmata
Menghiasi kemilau fajar dari bukit badar
Diasingkan oleh hipokritas
Tapi tetap hidup dalam ruhiyah yg berkualitas
Melegenda tanpa harus menyombongkan sejarah
Kerendahan hatimu hingga senyum ramahmu
Slalu terasa hadirmu menembus 2 alam pecahkan kebisuan waktu
Masih terdengar teriakmu.. hayya bil jihad
Kobarkan smangat kami
Masih terngiang kisahmu bangunkan malam2 kami
Utk kembali bersuci di sepempat malam yg sunyi
Demi masa & anak cucu kami
Demi dzat yg hidup kami ada di tangannya

Posted in LIRIK PERJUANGAN | No Comments »
BERITA HARI INI CONSPIRASI
November 15th, 2008 by inunaninu

BERITA HARI INI CONSPIRASI by: Thufail Al-Ghifari

Lemak nabati dan control diri
Rangkuman kesehatan dr helmi—
dan siraman pagi pekat intonasi mentari meninggi
Diantara fuck Sheila on 7 dan hak asasi –
serasa prokontra idelis jadi realita hak apatis
Argumantasi pembenaran norma & tawa Negara—berita hari ini selalu terlewati diatas cinta pemodal
Rahasia busuk industri musik dan soundrenalin– cadas kebisingan korporasi butakan mata anak negri
Distorsi rahasia dokumen cia dan 30 s pki– piagam kebrutalan sirat sejarah kompetisi nuklir
Kartu merah demokrasi teranulir—
disetiap jarak senjang makin bergulir
hormone kebebasan dari intuisi salah kaprah nasional/ 666 fenomena Bengal
….. kontroversi pemodal d brandal/
di 1 titik magnetic kosong rasa selalu sok simpatik
karikatur dunia yg tetap bangga menjadi munafik

brita hari ini /apa yg kan terjadi setelah hari ini
dari atas tanah ini kutelusuri lagi
dan takada satupun yg dapat kupercayai 2x

bayi2 aborsi pun terlaknat pelarian ejakulasi
/harga diri pada satu tema jual beli
menawar kisah horman penetrasi /
prokontra standard invasi ganda lesbi
ketika pilihan hidup adalah masalah benar & salah/ keadilan hanyalah hak tradisi norma
mengkutuk sintesis kotbah moral agama
/beri ruang pintu penjajah
fasis baru bertopeng valentine/ langkah konspirasi baru antara mossad & istana Negara
lalu siapa berhak atur serapah /
ketika umr habis diatas loyalitas waktu & tenaga
& thr adalah hikmah konsumtif menjelang hari raya
Paradigma tuhan / menjadi belenggu ekonomi boneka wtc /mencibir boneka liberty
Najis sebuah parasit praktisi ekonomi / teroris teriak teroris perdamaian yg terangkai samar oasis
Kesimpulan penguasa tanah yg berdesis /
kru antipati jiwaku ludahi kebenaranmu

Kucium aroma bangkai /
langkah Arafat dan mayat perawan palestina
Hey dunia mata air kompas kebenaran menggila belantara amarah dan darah
Badut pentagon wariskan kesah/
ketika islam menjadi target berikutnya
Setelah mayat sosialis mati diatas hepatitis moral gorbachev
Equality yg membuat fidel kastro melacur diselangkangan paman sam
Cinta kesewenangan praja hampa merekah agama /
dan kontroversi al aqsho dibelakang apriori ibrani
Vs Arafat dan konspirasi dunia tingkat tinggi /
mungkin itu alasan washingthon control kendali zionis

Posted in LIRIK PERJUANGAN | No Comments »
UMUR UMAT ISLAM
November 15th, 2008 by inunaninu

UMUR UMAT ISLAM by: Thufail Al-Ghifari

ketika fundamental adalah teroris dan demokrasi berorasi
dalam alunan kata rangkaian iblis
sumpah serapah untaian kata tragis liberalis
syair demokrasi memecah belah turki dan kebisuan

propaganda mata mata logika yg dustakan nilai aqidah
neraka tipu daya pluralisme agama
dari teluk ambalat hingga fenomena syiah vs sunni di irak
terdesak dari pertikaian bidak catur yg buta terkuak
pembakar intisari ukhuwah diatas ego golongan
pukul rata keluguan umat layaknya seribu ahli surga
maka bersuka citalah penemu benua amerika
ketika pengunjung kabah tak sajikan suara atas darah di palestina
berrseteru dari misteri militansi Taliban
sempurna dalam kerapuhan mata2 dari ketakwaan
ketika kapitalisme begitu manjur bersahabat dgn ketupat lebaran
dan islam menbunuh islam menjadi pahala
mereinkarnasi alasan di liang lahat slogan kekalifahan
penyeru batas propaganda da’wah palsu
berdiri diantara argumentasi rohani terbalut hawa nafsu
pemuja wadah arsitektur media kekafiran
ketika argumentasi mentahkan cerita para salafus soleh
dan serumpun jihad harus berpecah belah untuk satu alasan serupa
ketika semua merasa yg paling ahlus sunnah wal jamaah
brapa lama lagi umur umat islam

hermenetika dari omong kosong logika absurd orientalis
pudarkan makna definisi jelaga retoris
penggubris sandi alam dajjal penghinat histories
mem backup batas individualis teorikal para badut zionis
untuk setiap Molotov dari setiap botol coca cola
dan mc donal menjadi 100 0/0 halal bersenggama
berduet bersama Marlboro dan tafsir al azhar
berceritalah para anekdot ateis dalam kedangkalan syek siti jenar
dari catatan putih para penghianat tauhid
utk para pembual yg ikut membantai saudara islam kami disluruh dunia
merubah jenin menjadi diskotik baru berlabel anti teroris global
berduet bersama aril Sharon dan pemikiran liberal
bumbu paling menyedihkan ari fenomena bir bintang 0 0/0 alkohol
dan senyawa paramadina memang telah cukup membuat islam menjadi tolol/ sengketa tanah dan minyak bumi
batu bara membara membantai sesama propaganda atas umat yg tak bersalah/ saat islam membunuh islam tak lagi jadi prahara
dan setiap kuffar lebih penting menjadi saudara
menyayat duka setiap tetes mata aroma intifadoh
lupakanlah che gwevara dan syair pagi hutan Bolivia
ketika revolusi berarti demokrasi dan seks bebas
membusuk bersama argumentasi islam kiri
episode paling mutakhir salah kaprah mansour fakih

hitunglah umur umat islam ketika langit menghitam
diruang hukum yang tak perlu lagi merajam
terlupakanlah zat yag tiupkan ruh didalam rahim
foto sintesa dari budaya pendusta agama ibrahim
saat al quran hanya pengantar debu hiasan rumahmu
dari zaman kezoliman yg asingkan setiap puing kemurnian islam
ketika teroris berarti musollah dan penjaga tauhid
maka demokrasi mengambil tmpt bersama selinting ganja & jack Daniel
panorama pembakar batas hewan dan manusia
cakrawala tahajud yg tak sanggup lagi bersujud
pada dimensi ketika poligami berarti neraka
dan prostitusi menjadi hak asasi
ketika kondom fiesta menjadi solusi norma
menjamu kapitalisme dalam retorika syariat
raga dari propaganda albert pike dan ibnu arabi
lebih busuk dari argumentasi pembenaran murtad ala nafa urbach
dan consensus hak cipta sukses racuni anak bangsa
yg memasang jaring konsumerisme dari idiom professionalisme
ketika nasyid sudah tak beda lagi dgn backstreetboys
dan dewa 19 ternyata lebih harokah dari syair pagi falujah
senjata paradigma paling ironis
sejak peringatan bahaya merokok ada disetiap bungkus rokok
dan mui belum juga mengerti bahwa hak cipta adalah milik allah
fatwakan umat sekaligus membela selangkangan bill gates

Tidak ada komentar: